hai, hai, hai...
sungguh akhir2 ini aku susah banget buat buka blog, dan alhamdulillah sekarang bisa kebuka blog.a
huft.. lega :D
aku punya ff baru lho.. *
pamer
ok! langsung deh
tapi ini baru prolog.a ok
lets read:
don't plagiat ya!!
Tittle: Little Princes
cast:
jonghyun cn blue as jonghyun as hyun oppa à anggep umurnya 26 thn (aslinya sih masih 19 thn yah gak papalah)
Han hyo joo as hyo joo.
à 24 thn
Kang Jiyeong kara as jiyeong
à 16 thn
yonghwa cn blue as yongoppa à yup anggep aja umurnya sama kayak jonghyung 26 thn padahal aslinya blm setua itu sih hehe
genre: romace, sad, and else *maybe
Author pov
Malam itu ditengah rintik hujan diakhir musim gugur sepasang sejoli tengah melaju kencang didalam mobil mewah namjanya. udara yang dingin karena sebentar lagi salju pertama akan turun membuat jarang sekali orang keluar rumah, karena kebanyakan lebih memilih menikmati secangkir coklat dirumah masing masing bersama keluarga atau berada dalam kafe bersama kekasihnya.
"oppa.. badanku dingiin.." keluh hyo joo yang duduk disamping pengemudi mobil yang tidak lain adalah kekasihnya
"wae? sejak tadi masih kedinginan saja?"
"ne oppa"
"padahal penghangatnya sudah kunyalakan full lho.. sabar ya.. sebentar lagi kita sampai"
"memangnya malam ini kita mau kemana oppa?" tanya hyo polos
"ada kejutan untukmu" jawab jonghyun lembut sambil tersenyum hangat pada pacarnya yang cantik
"..."
mobil jonghyun masih melaju dengan kecepatan yang terbilang tinggi untuk berjalan dihari yang gerimis dan pastinya gelap, hanya beberapa lampu saja yang tampak saat keduanya mendekati tempat tujuan itu.
Hyo joo pov
kemana sih hyunoppa akan membawaku, oh iya hari ini kan hari jadian kami aduh kadoku yang sudah 2 minggu lalu kusiapkan ketinggalan lagi. gerutuku dalam hati
"hyo ah? kenapa? kau masih kedinginan? sejak tadi bibirmu bergetar terus" tanya oppa tiba2, ugh andai ia tau aku sedang menggerutu mungkin ia akan menertawaiku
" ah, ani oppa, " elakku sebenarnya sih memang masih terasa dingin, sejak oppa mengajakku sore tadi tubuhku benar2 terasa dingin, apa mungkin sakitku kambuh ya?
"apa karena hujan diluar bibirmu bergetar hyo?" tanya oppa lagi
"entahlah" aku menggeleng,
mobil milik hyunoppa sudah berhenti, ku rasa kami sudah sampai,
"kita sudah sampai" kata hyunoppa
"oppa, tempat ini, bukankah.. tem..”
"iya, ini tempat kita pertama bertemu juga sekaligus tempat kita jadian, tak terasa ya?"
"ah ne, tapi kenapa kau membawaku kesini,?"
"jagiya, ada hal penting yang ingin kukatakan,." kata hyunoppa padaku, ia mengambil sesuatu dari sakunya aku ragu benda itu adalah coklat yang selalu ia berikan padaku saat aniversy kami.
"hyo joo,.. happy aniversy honey,.. will u marry me?" ucap hyunoppa tiba2, ia membuka kotak yang ia keluarkan dan MWO?! cincin,..
".."
bagus aku tak tau harus berkata apa sekarang.
jonghyun pov
aku mengeluarkan kotak cincin dari sakuku, ya,! hari ini sudah kutunggu sejak lama, aku sangat yakin hyo lah teman yang pantas menemaniku hingga tutup usiaku,
" hyo joo,.. happy aniversy honey,.. will u marry me?" tanyaku padanya sambil menunjukan cincin yang berhiaskan berlian putih dan terbingkai love, dibagian dalam cincin yang khusus kupesan ini ada namaku dan hyo ah,
tapi kenapa hyo tidak menjawabku, sepertinya ia sangat terkejut dengan hal ini, apa aku terlalu tiba-tiba?
"hyo" tegurku,.
"uhuk, uhk.. uhuk.. " batuknya, lho? kenapa dia batuk,
"gwencana hyo ah?" tanyaku khawatir,
apa dia kena flu? akh tadi dia baik2 saja
"ne, gwencanayo oppa, ukh, uhuk.. " jawabnya ia menutup mulutnya dengan saputangan putih miliknya,
"jinjja?" kataku lagi? aku mendekatkan wajahku padanya, ia terlihat bingung, seperti menutupi sesuatu
Hyo joo pov
ya tuhan sungguh badanku makin terasa dingin, dan sakit,..
kulihat hyunoppa sangat khawatir denganku,
"ne, gwencanayo oppa, uhk, uhuk.." kataku menenangkannya, tapi.. ya tuhan! darah, mulutku, penuh darah sekarang, tapi aku tak bisa memperlihatkannya pada oppa, semoga sapu tanganku tak transparan jadi oppa tak bisa melihat darah di saputanganku,
"jinjja?" tanya oppa lagi ia mendekatkan wajahnya padaku, dan menarik tanganku yang sedang menutupi mulutku dengan saputangan,
" YA! hyo, mulutmu berdarah,.." jeritnya
" ah, aku,. " bruk, kubuka pintu mobil dan segera keluar, aku melangkah beberapa langkah dari mobil, dan sekarang badanmu mulai terasa sakit, sangat sakit,..
author pov
hyo joo keluar dari mobil dan melangkah menjauh, kemudian disusul oleh jonghyun yang nampak sangat khawatir dengan kekasihnya itu, bagaimana tidak, dari mulut hyo tiba2 ada banyak darah segar keluar,
ia berlari dan mendekatkan wajahnya ke wajah hyo yang mulai pucat
"hyo apa kau baik2 saja?"
"mianhamnida oppa,.. " jwab hyo yang mulai terisak
"hyo ada apa? kau sakit, ayo kedokter, oh tidak, tubuhmu dingin sekali, ayo kupapah kita harus segera kedokter,"
"tidak oppa, aku ingin disini, melihat salju pertama turun" kata hyo
"andwe! kau , mulutmu berdarah begitu banyak," protes jonghyun
tiba-tiba hyo ah terjatuh dia pingsan tepat saat salju pertama menyentuh wajahnya. dan secepat mungkin jonghyun membawanya masuk kemobil dan segera pergi ke rumah sakit terdekat.
\
Rumah sakit
Hyo joo pov
“oppa,” panggilku lemah
“ne, ada apa?” jawabnya lembut,
“ini dimana? Bau obat, aku benci obat.. wae? Kau menangis oppa?” tanyaku lagi masinh dengan suara lemah,
“ini rumah sakit, jangan khawatirkan bau obat ini, kau harus sembuh jagiya” kata hyunoppa
Apa sakitku kambuh? Ugh, kurasakan selang oksigen dan ifus ditubuhku, juga banyak alat-alat aneh disekitarku, aku benci rumah sakit, benci obat.
Jonghyun pov
Aku tau hyo ah sangat benci bau obat dan rumah sakit, tapi ia sakit! Ia harus ada disini, kulihat ia benar-benar tak suka berada lama dalam ruangan ini, belum lagi banyaknya selang yang tersambung ketubuhnya, tadi aku bicara dengan dokter, aku benar-benar tidak menyangka kyora sudah lama menderita penyalit lupus ini, bahkan dokter bilang usianya tak akan lama lagi sampai ia kambuh lagi, ia tak akan tertolong. Ya tuhan jangan ambil orang yang sangat kucintai ini,
Kuakui gadis ini memang sangat amburadul, iseng dan bahkan cukup tomboy. Sungguh aku tak menyangka ia menderita selama ini, dan terlebih lagi ia bahkan tak pernah memberitahuku wae hyo ah?.
Aku takut hyo, takut kau akan hilang dariku,..
“oppa..” panggil hyo, kurasa ia melihat airmataku yang menetes dari kelopak mataku
“ne? “ jawabku
“ada yang mengganggumu?”
“huft” aku menarik nafas
“hyo, apa kau tak percaya padaku? Kenapa kau menyembunyikan ini dariku?” lanjutku, kurasa ia mengerti maksudku
“mian oppa, aku tak mau kau sedih” gadis ini menatapku dalam, seolah tau kebimbangan yang kurasakan saat ini
“tapi..” lanjutku lagi
“aku tak suka terlihat lemah atau dipandang sebagai gadis yang lemah, aku benci diperlakukan seperti orang sakit, bagiku, cukup hanya eoma dan appa yang memperlakukanku sepaerti itu, aku tak ingin kau juga melakukannya oppa uhuk,.” Sambungnya
“ HYO AH! “ teriak seorang wanita paruh baya dari balik pintu, dibelakangnya ada seorang namja yang tidak lain adalah appa hyo, wanita itu juga eomanya, kedua orang ini langsung menghambur kearahku dan hyo, aku berdiri dari bangkuku dan mempersilahkan ahjuma itu duduk. Mereka juga sangat cemas kurasa
“ eoma,…” panggil hyo lemah, ia memaksakan tersenyum pada ibunya itu
“ eotokhe? Ini bisa terjadi hyo?” Tanya appa hyo,
Hyo joo pov
Appa dan eoma datang, huft.. bukannya aku tak senang tapi aku tak suka tatapan mereka, mereka melihatku dengan mata khawatir dan sedih, akh aku muak dengan ini, wae? Tak adakah yang bisa tetap tersenyum sekarang, oh ayolah.. jangan sedih.
“ gwencanayo appa, aku tak apa,”
“ sayang,.. apanya yang tak apa? Sudah 4 kali dalam minggu ini kau kambuh begini”
Aigoo.. eoma, hyunoppa bisa mendengarnya
“…” aku tak tau harus bicara apa lagi sekarang, kulihat oppa makan khawatir, begitu pun appa, tapi kurasa appa sudah lega melihatku masih hidup, ya masih..
“jonghyun, bisa kita bicara?” Tanya appa pada hyunoppa,
Jangan katakana yang macam-macam appa kumohon,..
Jonghyun pov
Appanya hyo mengajakku keluar ada sesuatu yang ingin dikatakannya padaku
“ ne ajushii” kataku
Kami keluar kamar hyo dan berjalan cukup lama dikoridor rumah sakit.
Hanya suara langkah yang mengisi selama beberapa menit itu, sepertinya ajusshi masih merangkai kata-kata yang ingin ia katakana padaku.
“ jonghyun,.” Panggil appanya hyo
“ne, ajusshi,” kataku sambil menghentikan langkahku dan diikuti olehnya
“ apa kau sangat mencintai anak itu? Dan apa kau serius melamarnya hari ini?“ Tanya ajusshi
“ kenapa ajusshi bicara begitu? Tentu saja aku serius, kita sudah membicarakannya bukan,?”
Jawabku, aku memang sudah bicara secara diam-diam pada kedua orangtua hyo kalau hari ini aku akan melamar hyo dan mereka berdua sudah setuju dengan itu,.
“putriku,.. anakku satu-satunya yang sangat kusayangi, apa kau bisa menerima keadaannya?” kata ajusshi, matanya memandang kearah langit-langit RS dan kemudian menatap lurus padaku, ia menahan airmatanya, dan menunggu jawabanku
“sudah 3 tahun kami pacaran ajusshi, aku dan hyo saling mencintai, apapun keadaannya aku akan menerimanya, akan kujaga dia sampai mataku tertutup, apa yang membuatmu meragukanku ajusshi?”
Ya! Kata-kata ini mantap kuucapkan dari dasar hatiku
“syukurlah, putriku tak salah menilaimu,” senyum ajhusshi mengembang mengatakannya,”
Lalu kami kembali berjalan ke kamar kyo, “ DOKTER,.! DOKTER!! TOLONG, DOKTER..” teriak seorang yang suaranya tak asing bagi kami berdua, ya! Itu suara ahjuma,
Dari arah belakang kulihat dokter dan suster setengah berlari masuk ke kamar hyo, wajah ajhusshi pucat, begitu pun aku, kami segera berlari kekamar hyo,
Dan..
Author pov
Dua namja itu berlari cepat kekamar hyo, wajahnya panic dan pucat, appa hyo belari dan masuk terlebih dahulu dari jonghyun, ia menerobos dan aaabersama dengan eoma hyo ia berteriak-teriak memanggil nama hyo,
Darah, darah merah segar yang bisa dilihat jonghyun dari daun pintu, ia menghentikan langkahnya, mengambil cincin dari sakunya, dan terduduk lemas, ia melihat betapa aeomanya hyo sangat histeris, ia bahkan pingsan saat itu juga, sementara appa hyo ikut terjatuh karena menahan istrinya yang terjatuh,.
“ HYO JOO! HAN HYO JOO!! Bangun HYO!!” teriak appa kyo,
Jonghyun ppov
Aku tak percaya ini, aku menghentikan langkahku didaun pintu kamar hyo, kulihat ajusshi dan ahjuma sudah histeris, . aku tak tau apa yang harus kulakukan, aku terduduk lemas, namun saat melihat ahjuma pingsan, aku bangkit dan menghampiri tempat tidur hyo, dokter dan suster berdiri disampingnya,
“hyo! HYO!! HYO AH!!!! Ya! HAN HYO JOO ~ah !!, bangun!!!!kumohon hyo bangunlah” jeritku, aku mengguncang tubuh hyo tapi tak ada reaksi, dari mulut, hidung dan telinganya mengalir darah,.
“ tuan, mianhae,.. kami tak bisa lakukan apapun lagi,.” Kata dokter didepanku, suster yang ada juga turut memasang wajah prihatin,.
“YA! HYO AH.. bangunlah, ku,..mo..mohoon…. lihat ini Hyo, kita akan menikah, aku akan menjagamu sampai akhir, hyo,.. kumohon,.. “ isakku tanpa peduli dengan kata2 dokter dan suster didepanku
“ tuan, tabahlah,..” kata dokter lagi,
“hyo,.. Hyo.. ya! Hyo ah!” panggilku terus
Pemakaman hyo joo
Author pov
Tuan dan nyonya Han bersama pelayat lainnya berdo’a untuk hyo, ya,.. gadis itu benar-benar tiada sekarang, dan tidak ada orang yang paling terpukul hatinya selain jonghyun.
Niatnya yang tulus melamar gadis yang sangat dicintainya pupus sudah, kini ia merasa benar-benar hampa, kosong dan hancur berkeping –keping,
Dan sekali lagi nyonya Han jatuh pingsan,
“ jonghyun, kau tak apa?” Tanya yonghwa sahabatnya yang turut hadir dipemakaman hyo,
“ aku sungguh terkejut dengan ini semua, aku yakin kau sangat terpukul,” lanjut yongwha
“…” jonghyun hanya diam, melihat tanah basah tempat jasad hyo dikubur
“ya! Jonghyun, padahal kukira aku bisa mentraktir kalian hari ini, tapi tak disangka berakhir begini,.. hah,.. jika ada yang ingin kau ceritakan, datanglah kerumahku, atau telfon aku, aku akan datang kerumahmu sobat, aku duluan ya.. sekali lagi aku turut berduka’ kata yonghwa, pria ini menepuk bahu jonghyun dan berlalu.
Jonghyun pov
Aku masih sangat terpukul, hyo ah, kenapa kau meninggalkanku secepat ini, ucapku dalam hati, kupandangi langit-langit kamarku yang berwarna putih, sudah sebulan sejak peristiwa itu, ayah ibu hyo sudah bisa ikhlas dengan kepergian hyo, tapi aku,.. sesak ini, duka ini, masih belum bisa hilang, eomaku sangat khawatir denganku,
Ah, kemarin orangtua hyo menyerahkan barang hyo padaku,
Flashback
“jonghyun ah,.. kami tau kau sangat mencintai putrid kami, begitu pun kami, tapi kami tak ingin menyimpan sakit ini terlalu lama, ibu hyo sangat sedih jika melihat kamar hyo juga barang-barang ini, “ kata ajusshi sambil melihat kotak besar yang dibawanya
“ ne,ara ajusshi,.’ Kataku
“ hyo meminta kami memberikan kotak ini padamu, saat terakhir ia bilang padaku untuk menyerahkan smua yang ada dalam kotak ini padamu, ia juga bilang kalau ia sangat mencintaimu” lanjut ahjuma
“ ne, “
“ ambilah, kami pulang dulu annyeong,” kata ahjisshi, lalu tiba2 ahjuma memelukku
“ikhlaskanlah hyo, kumohon ikhlaskanlah anak itu, agar ia bisa tenang disana” kata ajhuma, ia melepas pelukannya dan menghapus air mata yang mengalir dari matanya, lalu pulang kerumah mereka
Flashback and
Ku pandangi kotak yang ukurannya cukup besar itu apa isinya ya?
hayo.. yang mau tau kelanjutannya silahkan komment,
ok ok.. !
HARGAILAH KARYA ORANG LAIN YA :D