Anak laki-laki itu merapihkan kaos hitamnya, mengusap rambut yang sudah diminyaki didepan cermin setinggi badan.
Oke, tampang sudah ganteng, dan baju sudah necis.
bersegeralah ia menanyakan pada ibu dan kakaknya.
"Mau berangkat jam berapa?"
"Sekarang Mas" saut si ibu. melirik sekilas kakak perempuannya
Tidak lama ia sudah duduk di bangku supir.
"Mau kemana Mba?"
"Hmm.. terserahlah. Enaknya kemana?" si kaka justru bertanya balik.
"Ke Mall A saja," saut ibu yang duduk dibangku belakang
"Atau mau ke Mall H? kalau di Mall A, jam segini biasanya macet." seru si bujang
"Yah ayolah. kemana aja enaknya" Tambah si ibu. dan semua sepakat.
Sial benar nasib si bujang, ditengah jalan rupanya sudah mulai macet.
"Yah kan macetnya parah banget" kata si bujang,
"Bisa lama ini, kalau gitu ke Mall K aja ya, ada toko buku juga kan disana" kata si ibu, mengingat kakak perempuan berniat membeli buku.
"Ya udah gapapa" saut kakak perempuan.
5 menit berlalu, si bujang mulai sebal,
10 menit berlalu, makin kesal
15 menit, 30 menit,. belum juga menunjukan hasil yang real, mobil hanya maju beberapa meter saja.
mulailah stok sabarnya menipis, ia mulai menghentakkan tangannya ke atas stir.
"Udah ya, kita pulang aja, besok aja ke Mall nya" katanya sebal
"Ya udah gapapa sih, besok juga" kata si kakak.
Fix 1 jam lebih mereka terjebak dalam kemacetan. Dan begitu keluar, legalah sudah ketiganya.
namun itu belum selesai, ketika memasuki Mall K, si bujang menolak ikut masuk.
"Mas, tunggu disini aja Mba" katanya
"Oke"
15 menit,
"Lama banget sih belanjanya" kata si bujang, masih dengan gadget ditangan.
30 menit,
1 jam,
1.5 jam. Si kaka dan Ibu sudah kembali ke mobil, tanpa suara, tanpa membantu, setelah semua belanjaan masuk kedalam mobil, si bujang lekas menacap gas.
kesal sudah ia, hilang sudah tampang kecenya, kesalnya berganti marah. Namun, bagusnya dia tak sampai mengumpat, Ibu dan kakanya hanya diam, tidak berani pula keduanya menegur.
"Kalau dia marah bisa celaka kita" batin kakak perempuannya.
dan begitu sampai dirumah, barulah emosinya reda, itu pun karena sudah dihapus air wudhu dan sembahyang.
Dilihatnya kantung belanjaan, aroma durian montong menusuk-nusuk hidungnya. Lepas berganti baju, segera dibukanya durian dan dinikmati diatas meja makan.
Begitulah si bujang kalau diajak belanja, dan begitulah wanita kalau belanja.
Oke, tampang sudah ganteng, dan baju sudah necis.
bersegeralah ia menanyakan pada ibu dan kakaknya.
"Mau berangkat jam berapa?"
"Sekarang Mas" saut si ibu. melirik sekilas kakak perempuannya
Tidak lama ia sudah duduk di bangku supir.
"Mau kemana Mba?"
"Hmm.. terserahlah. Enaknya kemana?" si kaka justru bertanya balik.
"Ke Mall A saja," saut ibu yang duduk dibangku belakang
"Atau mau ke Mall H? kalau di Mall A, jam segini biasanya macet." seru si bujang
"Yah ayolah. kemana aja enaknya" Tambah si ibu. dan semua sepakat.
Sial benar nasib si bujang, ditengah jalan rupanya sudah mulai macet.
"Yah kan macetnya parah banget" kata si bujang,
"Bisa lama ini, kalau gitu ke Mall K aja ya, ada toko buku juga kan disana" kata si ibu, mengingat kakak perempuan berniat membeli buku.
"Ya udah gapapa" saut kakak perempuan.
5 menit berlalu, si bujang mulai sebal,
10 menit berlalu, makin kesal
15 menit, 30 menit,. belum juga menunjukan hasil yang real, mobil hanya maju beberapa meter saja.
mulailah stok sabarnya menipis, ia mulai menghentakkan tangannya ke atas stir.
"Udah ya, kita pulang aja, besok aja ke Mall nya" katanya sebal
"Ya udah gapapa sih, besok juga" kata si kakak.
Fix 1 jam lebih mereka terjebak dalam kemacetan. Dan begitu keluar, legalah sudah ketiganya.
namun itu belum selesai, ketika memasuki Mall K, si bujang menolak ikut masuk.
"Mas, tunggu disini aja Mba" katanya
"Oke"
15 menit,
"Lama banget sih belanjanya" kata si bujang, masih dengan gadget ditangan.
30 menit,
1 jam,
1.5 jam. Si kaka dan Ibu sudah kembali ke mobil, tanpa suara, tanpa membantu, setelah semua belanjaan masuk kedalam mobil, si bujang lekas menacap gas.
kesal sudah ia, hilang sudah tampang kecenya, kesalnya berganti marah. Namun, bagusnya dia tak sampai mengumpat, Ibu dan kakanya hanya diam, tidak berani pula keduanya menegur.
"Kalau dia marah bisa celaka kita" batin kakak perempuannya.
dan begitu sampai dirumah, barulah emosinya reda, itu pun karena sudah dihapus air wudhu dan sembahyang.
Dilihatnya kantung belanjaan, aroma durian montong menusuk-nusuk hidungnya. Lepas berganti baju, segera dibukanya durian dan dinikmati diatas meja makan.
Begitulah si bujang kalau diajak belanja, dan begitulah wanita kalau belanja.
Salam kenal Saya Syafitri TKI DI MALAYSIA
BalasHapusMaaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya inilah kenyataannya...
Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa sebab,saya harus bekerja di negri orang karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 257 juta untuk uang indo namun saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh seseorang yang tidak saya kenal,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama
KI BARONG di Nomor telfon 0852 8895 8775 di jamin bantuan beliau 100% …
BANTUAN DARI KI BARONG
1.PESUGIHAN
2.TOGEL
3. DANAH GHAIB
4.PENGGANDAAN UANG
5.UANG BALIK
6.PEMIKAT
7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
8.PERLANJAR DALAM BERBAGAI HAL
Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Saudi semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BARONG di nomor 0852 8895 8775 Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda trimahkasi….