Rabu, 05 Juni 2013

Maaf, apa aku sangat buruk. Kawan?

     

      Hei,. Apa aku sangat buruk? Apa aku sangat jahat? Maaf atas kesalahanku yang tak kusengaja atau yang kusengaja. Bisakah kita memperbaiki ini kawan? Bisakah kita sedekat dahulu? Aku yakin salahku teramat banyak, maaf karena baru kusadari saat kau telah berubah. Padahal harusnya aku yang berubah. Seharusnya aku memperhatikan sikapmu yang mencoba mengatakan aku telah berlebihan. Ma'af,.. Ma'af, aku tau pasti tak akan semudah itu.
    
     Padahal sesungguhnya kau sudah teramat baik padaku, aku yang tak peka, aku yang tak peduli, hingga akhirnya kau pergi. Kau ada saat ku butuh, menguatkanku yang mulai roboh, tapi aku? begitu lemah, begitu bersalah, menyakitimu teramat banyak. Imanku sungguh masih lemah. Sampai akhirnya kau menjauh.

     Hei,. Sudikah kau memaafkanku? Paling tidak izinkan aku kembali hadir sebagai sahabatmu, aku tak keberatan mendengar ceritamu. Maaf aku egois. Sungguh aku menyesal, beri lagi sebuah kesempatan, akan kupastikan aku menyayangimu karenaNya. Akan kupastikan aku akan ada untukmu, mendukungmu, menyemangatimu, dan kalau bisa aku ingin kembali berjalan beriringan tangan bersamamu. Dan memperbaiki semua kesalahan yang pernah kuperbuat padamu. Hingga ukhuwah ini terasa indah lagi dihati. 


     Teruntuk kawanku yang tanpa kusadari telah kusakiti. Kau bisa marah padaku, membantakku, mengucapkan sumpah serapahmu padaku. Karena kuakui akulah yang bersalah padamu, imanku tak sekokoh karang, tak bisa menjaga diriku dari penyakit hati yang menyakitimu. Dari ego ku, dari emosiku, dari keangkuhanku. Akh,. Kalau kau tak lagi berkenan, biar kusampaikan harap ini padaNya, biar kusimpan sayangku dalam do’a, semoga dia memberikan yang terbaik untukmu, semoga dia menyayangimu, semoga dia merahmatimu, dan jika aku bukan orang yang tepat untuk bisa berdiri disisimu sebagai pengingat, sebagai sahabat. Biar kudo’akan kau mendapatkan yang sahabat terbaik dariNya,. Semoga Allah menjagamu ya ukhti,. Saudariku,.  

Teruntuk sahabatku,. 
Semoga kita bisa kembali merajut benang persaudaraan 
yang pernah terputus atau meregang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar