[Mirror]: Hati dan Kematian

'Hati yang sunyi ialah hati yang sibuk bicara tetapi kau tidak mengerti butir katanya, hingga akhirnya ia pun mati'

... kau membacanya dan itu sangat mengena bukan?


.................. An,.
... aku tau, inginmu untuk berubah sangat besar, tapi hati dan akal masih belum sedekat kematian.
................ kamatian? kenapa dengan kematian?
... karena hanya kematianlah yang akan merubah banyak hal. ingatan akan mati adalah yang paling menakutkan sekaligus indah.
........indah?
... ya jika kau siap dengan kematian itu. jika mati ku dalam kondisi yang serba terbaik.
........ waktu, iman, tempat,.
... *tersenyum* iya, akan indah jika segalanya dalam posisi sempurna,

An, seringkali aku menangis tiba tiba, tak ada alasan hanya termenung dan kemudian air mataku menetes,
... itu sakit Na, sakit dari ruang dibalik rusukmu,
Hatiku?

.......... ya, hatiku juga. *lama terdiam* jika kesalahan kesalahan itu muncul, pasti rasa sakit itu muncul, rasanya pun seperti aku akan hilang dan mati.
mati? tapi kenapa?

... kau lupa? aku adalah dirimu, dalam dirimu, kebalikan dirimu, sebagian dirimu. kita satu.
lantas kenapa? kau tak pernah setuju untuk bertukar denganku.
terkadang permasalahannya bukanlah apa yang yang menjadi danau utama, tapi serpihan serpihan yang berserakan ditepi tepi danau itu. jatuh,, lalu bangun, tapi jatuh lagi, selalu mencoba untuk bangun lagi. Na, kamu hebat. tapi seperti itu apa tidak lelah?

tentu saja aku lelah, aku mencari ketenangan dan menikmatinya, lalu tiba tiba menghancurkan semuanya. sesal, sakit, nyeri mengingati diriku.

Na,, kau benar, ini menyakitkan. jadi,.. bagaimana kalau kita mulai semua dari awal, bangkit dan jangan biarkan apapun menjatuhkan kita dari tempat itu. kemuliaan itu. pencapaian itu. bagaimana mau berjabat tangan denganku? merubah hal yang selama ini jadi kebiasaan.

*aku mengangguk, kami mengangguk*
langkah ini jangan sampai terperosok lagi,

Bismillahirrohmanirrohim,.. *tersenyum dengan air mata yang menjadi saksi.